Kapan Harus Stop? Panduan Pakai Inhaler dan Tips Anti-Ketergantungan


sumber gambar: Pavel Danilyuk via pexels
Siapa yang tidak kenal dengan si kecil penyelamat ini? Saat hidung mulai mampet karena flu atau alergi, satu tarikan napas dari inhaler rasa mentol atau eucalyptus sudah cukup membuat dada terasa lega. Produk seperti Vicks Inhaler atau Freshcare Inhaler memang sangat praktis dan memberikan sensasi plong yang instan.
Namun, di balik kelegaan cepat itu, ada satu hal penting yang sering terlupakan: Bahaya jika kita terlalu sering menggunakannya.
Rahasia di Balik Sensasi "Lega"
Perlu diingat, inhaler hidung yang beredar luas di pasaran (mengandung mentol dan kamper) bekerja dengan cara yang unik. Mereka tidak benar-benar menyembuhkan pembengkakan atau sumbatan di dalam rongga hidung. Sebaliknya, kandungan aromatik yang kuat itu justru merangsang reseptor dingin di saluran napas. Otak kemudian akan menginterpretasikan rangsangan dingin ini sebagai rasa "lega" dan seolah-olah saluran napas sudah terbuka.
Efeknya bersifat sementara, hanya meredakan gejala, bukan mengatasi penyebab utama mampet.

sumber gambar: annadokaz via iStock
Kapan Dikatakan "Terlalu Sering"?
Masalah muncul saat kita mulai merasa "kurang" tanpa hirupan inhaler tersebut. Semakin sering digunakan, apalagi dalam jangka waktu lama, risiko efek sampingnya semakin tinggi.
Pakar kesehatan menyarankan penggunaan inhaler hidung seperlunya saja, umumnya tidak lebih dari beberapa kali sehari.
Jika kebiasaan ini berlanjut dalam jangka panjang, kandungan mentol atau kamper yang sejatinya berupa zat kimia keras berpotensi menyebabkan iritasi pada mukosa atau lapisan dalam hidung. Iritasi ini bisa memicu peradangan, yang lucunya, justru akan membuat hidung terasa makin tidak nyaman dan bahkan bisa memicu infeksi.
Batasan Penggunaan Aman (Wajib Tahu!)
Jika sudah merasa hidung mulai 'rewel' atau makin mampet setelah kelegaan singkat, itu bisa jadi pertanda sudah kebablasan dalam memakai inhaler.
-
Batasi Jangka Waktu: Jika hidung tersumbat berlangsung lebih dari 10 hari dan tidak kunjung membaik, segera tinggalkan kebiasaan menggunakan inhaler. Gejala tersebut mungkin menandakan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sinusitis, yang butuh penanganan medis.
-
Perhatikan Iritasi: Jika muncul rasa terbakar, perih, atau nyeri di dalam hidung setelah pemakaian, artinya lapisan mukosa sudah teriritasi. Hentikan pemakaian dan coba beralih ke cara yang lebih lembut.
Solusi terbaik saat mampet adalah menggunakan metode yang aman dan membersihkan saluran napas secara alami, seperti menghirup uap air hangat atau menggunakan semprotan hidung yang mengandung air garam (saline). Jadikan inhaler sebagai pertolongan pertama yang cepat, bukan sebagai teman wajib sehari-hari.