Bikin Jus Buah Sendiri? Wajib Tahu Rahasia Slow Juicer!


sumber gambar: unsplash.com
Pernahkah mencoba jus buah di kafe-kafe sehat dan bertanya-tanya mengapa rasanya begitu pekat, segar, dan berbeda dari jus yang dibuat di rumah? Jawabannya sederhana: mereka menggunakan slow juicer.
Mungkin kita sering membayangkan alat pembuat jus yang bising dengan putaran cepat, seperti blender atau juicer sentrifugal. Mesin-mesin ini memang cepat, tapi putaran super kencang itu menciptakan panas dan memicu oksidasi. Akibatnya, vitamin dan enzim penting dalam buah dan sayuran bisa rusak. Itulah sebabnya jus dari mesin biasa kadang terasa berbusa dan cepat berubah warna.

sumber gambar: istockphoto.com
Di sinilah slow juicer datang sebagai pahlawan. Bekerja dengan metode yang mirip dengan memeras santan, slow juicer menekan buah dan sayur secara perlahan. Proses ini tidak menimbulkan panas berlebih dan tidak menghasilkan banyak gelembung udara, sehingga nutrisi dan rasa asli dari jus buah benar-benar terjaga. Jus yang dihasilkan jadi lebih pekat, kental, dan rasanya murni.
Selain soal rasa dan nutrisi, perbedaan yang paling terasa adalah ampasnya. Ampas dari slow juicer jauh lebih kering, yang berarti mesin ini berhasil mengekstrak lebih banyak sari dari bahan yang sama. Jadi, dari satu buah apel, kita bisa mendapatkan lebih banyak jus buah dengan kualitas yang jauh lebih baik. Ini bukan cuma soal sehat, tapi juga lebih hemat.
Menggunakan juicer jenis ini memang mengubah cara kita memandang jus. Dari sekadar minuman pelepas dahaga, jus buah dari slow juicer menjelma menjadi minuman fungsional yang benar-benar bisa menunjang gaya hidup sehat. Ini bukan cuma tentang alat, tapi tentang cara baru menikmati nutrisi terbaik dari alam.