Cara Membaca Tekanan Darah Sendiri di Rumah untuk Tahu Tinggi atau Rendah

Ilustrasi tensimeter digital. Foto: EyeEm Mobile GmbH/istockphoto
Memantau tekanan darah secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan. Tidak perlu selalu ke klinik, sekarang kamu bisa melakukan pengecekan sendiri di rumah dengan alat tensimeter digital. Alat ini memudahkan kamu untuk tahu apakah tekanan darah sedang normal, tinggi, atau rendah.
Tekanan darah yang tidak terkontrol bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Karena itu, memahami cara mengetahui hasil pengukuran sangat membantu untuk pencegahan dini.
Cara Mengetahui Tekanan Darah Tinggi atau Rendah
Banyak orang bingung bagaimana cara membaca hasil tensi darah. Padahal, ada standar angka yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan apakah tekanan darahmu normal, tinggi, atau rendah.
Secara umum, berikut panduan sederhana yang bisa kamu ikuti:
1. Tekanan Darah Normal
Biasanya berada di sekitar 120/80 mmHg. Angka pertama (sistolik) menunjukkan tekanan saat jantung memompa darah, sedangkan angka kedua (diastolik) saat jantung beristirahat.
2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Kalau hasil pengukuran menunjukkan 140/90 mmHg atau lebih, berarti kamu mengalami hipertensi. Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa berdampak pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.
3. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Kalau hasilnya berada di bawah 90/60 mmHg, itu berarti tekanan darah rendah. Gejalanya bisa berupa pusing, lemas, atau mudah lelah.
Kadang hasil bisa berubah-ubah tergantung aktivitas, stres, atau pola makan. Karena itu, lakukan pengukuran rutin untuk memastikan kondisi tekanan darah lebih akurat.
Cara Membaca Tensi Darah Digital
Tensimeter digital adalah pilihan yang mudah digunakan di rumah. Hasilnya langsung tampil di layar dan bisa dibaca siapa saja. Agar lebih jelas, berikut cara membaca tensi darah digital dengan benar:
1. Perhatikan Posisi Alat
Gunakan sesuai petunjuk, bisa di lengan atas atau pergelangan tangan, tergantung jenis alatnya. Pastikan posisi tubuh tenang dan rileks saat pengukuran.
Foto: Chinnapong/istockphoto
2. Baca Angka Sistolik dan Diastolik
Di layar, biasanya angka yang lebih besar adalah sistolik, dan angka kecil adalah diastolik. Contoh hasil 125/80 mmHg artinya sistolik 125 dan diastolik 80.
3. Lihat Indikator Tambahan
Sebagai informasi, beberapa alat punya fitur indikator warna untuk memudahkan membaca apakah tekanan darah normal atau tidak. Warna hijau biasanya normal, kuning tanda waspada, dan merah berarti tinggi.
4. Catat Hasil Pengukuran
Agar bisa dipantau secara berkala, catat hasil pengukuran tiap kali selesai. Dengan begitu, kamu bisa melihat pola tekanan darah harianmu.
Rekomendasi Tensimeter Digital
Supaya hasil pengukuran lebih akurat dan praktis, pilih tensimeter digital yang berkualitas. Ada beberapa produk yang bisa kamu gunakan di rumah dengan fitur canggih. Berikut rekomendasinya:
1. Omron Wrist Blood Pressure Monitor HEM 6161
Produk ini praktis karena dipasang di pergelangan tangan. Bentuknya ringkas dan mudah dibawa, cocok untuk kamu yang sering bepergian. Hasil pengukurannya juga jelas terbaca di layar digital.
2. OMRON Blood Pressure Monitor HEM 7121J
Alat ini dirancang sederhana dengan tampilan layar besar. Cocok digunakan sehari-hari untuk memantau tekanan darah di rumah. Tombolnya mudah dipahami sehingga aman untuk pemula.
3. OMRON HEM-7156T Tensimeter Digital
Kalau kamu suka teknologi, produk ini punya fitur Bluetooth yang bisa terhubung dengan aplikasi di smartphone. Dengan begitu, hasil pengukuran bisa tersimpan otomatis dan mudah dipantau kapan saja.
Perlu diingat kalau kamu memiliki gejala yang mengkhawatirkan atau hasil pengukuran tekanan darah yang tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau tenaga medis terpercaya.




