Hand Mixer atau Stand Mixer? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

sumber gambar: pexels.com
Mixer bisa dibilang sahabat baru bagi siapa pun yang suka baking di rumah. Tapi begitu masuk ke toko peralatan dapur, sering muncul pertanyaan: lebih baik pilih stand mixer atau hand mixer? Keduanya sama-sama bisa mengaduk adonan, tapi sebenarnya punya karakter berbeda.
Hand mixer adalah pilihan praktis. Bentuknya kecil, ringan, dan gampang disimpan. Untuk kebutuhan harian seperti mengocok telur, membuat whipped cream, atau mengaduk adonan kue sederhana, alat ini sudah cukup membantu. Tinggal colok listrik, pasang pengocok, lalu jalankan. Cocok untuk dapur kecil atau buat yang baru mulai hobi baking.
Berbeda dengan stand mixer yang hadir dengan ukuran lebih besar dan kokoh. Mixer ini biasanya dilengkapi mangkuk besar dan beberapa attachment seperti whisk, beater, hingga dough hook. Keunggulan utama stand mixer adalah tenaga dan kapasitasnya. Adonan roti yang berat, dough pizza, hingga buttercream dalam jumlah banyak bisa diatasi tanpa membuat tangan pegal. Plus, sifatnya hands-free, jadi sambil adonan diaduk, kamu masih bisa menyiapkan bahan lain.
sumber gambar: unsplash.com
Tentu saja ada pertimbangan harga dan ruang penyimpanan. Stand mixer jelas lebih mahal dan butuh tempat khusus di meja dapur. Sedangkan hand mixer lebih ramah budget dan bisa disimpan di laci. Soal pembersihan pun hand mixer lebih simpel karena ukurannya kecil, sedangkan stand mixer butuh sedikit usaha lebih untuk membersihkan mangkuk dan attachment-nya.
Jadi, mana yang lebih cocok? Kalau baking masih sebatas hobi ringan, hand mixer sudah memadai. Namun, jika aktivitas baking sudah jadi rutinitas atau kamu sering bereksperimen dengan adonan berat seperti roti dan brioche, stand mixer layak dipertimbangkan sebagai investasi jangka panjang. Pilihan akhirnya tergantung kebutuhan dapur dan seberapa serius perjalanan baking yang sedang dijalani.





