Lagi Workout di Rumah? Atur Tempo Musik Biar Nggak Gampang Capek

user avatar
aldeanp·10/17/2025T03:31Z
点赞
Lagi Workout di Rumah? Atur Tempo Musik Biar Nggak Gampang Capek

sumber gambar: Kaboompics via pexels

Pernahkah merasa sesi olahraga berjalan lambat dan melelahkan, meskipun sudah memutar lagu-lagu favorit? Jawabannya sederhana: lagu-lagu santai yang kita dengar setiap hari tidak dirancang untuk sesi workout. Otak kita membutuhkan stimulus yang spesifik agar bisa mengaktifkan mode performa maksimal. Di sinilah musik dari earphone bluetooth atau headphone berperan sebagai alat peningkat kinerja.

Kunci rahasia terletak pada BPM (Beats Per Minute). Penelitian psikologi olahraga menemukan bahwa BPM adalah metronom alami tubuh. Saat kita mendengarkan irama yang ritmis dan cepat melalui earphone wireless, tubuh secara otomatis mencoba menyinkronkan gerakan—fenomena yang disebut entrainment. Misalnya, pelari atau pegowes akan mengoptimalkan langkah atau kayuhan pedalnya sesuai dengan beat musik. Memutar lagu dengan BPM yang pas (sekitar 120-140+ BPM) saat intensitas tinggi, seperti lari atau latihan HIIT, dapat meningkatkan efisiensi energi dan bahkan menipu otak, membuat kita merasa sesi latihan terasa 10% lebih ringan, sehingga membantu ber olahraga lebih lama.

0346b308-6889-405d-abd9-e220a5e19495.jpeg

sumber gambar: Ivan Smakov via pexels

Selain sinkronisasi fisik, musik juga bekerja pada kimia otak. Saat mendengarkan lagu yang disukai, otak melepaskan Dopamin, zat kimia "rasa senang" yang juga berfungsi sebagai motivasi. Pelepasan Dopamin ini membantu kita mendorong diri melewati ambang batas rasa sakit dan rasa lelah, yang sangat berguna saat melakukan workout di rumah tanpa pengawasan trainer.

Lalu, bagaimana cara menyusun playlist yang efektif? Jangan hanya memasukkan lagu hits terbaru. Strukturkan playlist berdasarkan fase workout:

  1. Pemanasan: Tempo sedang (100–120 BPM) untuk menaikkan detak jantung secara bertahap.

  2. Inti Latihan: Tempo cepat (125–140+ BPM) untuk mencapai performa puncak. Ini adalah saat earphone bluetooth bekerja paling keras.

  3. Pendinginan: Tempo lambat dan menenangkan (di bawah 100 BPM) untuk menurunkan detak jantung dan memulai pemulihan.

Dengan memahami dan menerapkan BPM yang tepat, musik yang kita dengarkan bukan hanya sekadar latar belakang, melainkan strategi cerdas untuk memaksimalkan setiap tetes keringat dan mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan. Ini membuktikan bahwa investasi pada earphone yang nyaman dan playlist yang cerdas adalah investasi pada performa olahraga itu sendiri.

Artikel TerbaruLihat lebih banyak

Sumber gambar utama: feri ferdinan via iStockSpeaker bluetooth portable memang jadi andalan banyak orang untuk menikmati musik di mana saja, entah di kamar, saat nongkrong bareng teman, atau bahkan di pantai dan area outdoor lainnya. Desain
Hati-Hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Speaker Bluetooth Portable Kamu Cepat Rusak!
Sumber gambar utama: Blackzheep via iStockMembeli speaker bluetooth mini secara online memang praktis bange. Tinggal klik, bayar, dan tunggu paket datang. Tapi, ada satu tantangan besar, kamu nggak bisa langsung dengar kualitas suaranya seb
Biar Nggak Kecewa, Ini Cara Mengecek Kualitas Speaker Bluetooth Mini Sebelum Checkout Online
Sumber gambar utama: 97 via iStockKamu suka dengerin musik, nonton film, atau main game dengan suara yang bikin suasana makin hidup? Nah, kalau iya, berarti kamu butuh speaker yang bukan cuma nyaring, tapi juga punya kualitas suara yang man
Panduan Lengkap Memilih Speaker yang Sesuai dengan Kebutuhanmu