Lagi Workout di Rumah? Atur Tempo Musik Biar Nggak Gampang Capek

sumber gambar: Kaboompics via pexels
Pernahkah merasa sesi olahraga berjalan lambat dan melelahkan, meskipun sudah memutar lagu-lagu favorit? Jawabannya sederhana: lagu-lagu santai yang kita dengar setiap hari tidak dirancang untuk sesi workout. Otak kita membutuhkan stimulus yang spesifik agar bisa mengaktifkan mode performa maksimal. Di sinilah musik dari earphone bluetooth atau headphone berperan sebagai alat peningkat kinerja.
Kunci rahasia terletak pada BPM (Beats Per Minute). Penelitian psikologi olahraga menemukan bahwa BPM adalah metronom alami tubuh. Saat kita mendengarkan irama yang ritmis dan cepat melalui earphone wireless, tubuh secara otomatis mencoba menyinkronkan gerakan—fenomena yang disebut entrainment. Misalnya, pelari atau pegowes akan mengoptimalkan langkah atau kayuhan pedalnya sesuai dengan beat musik. Memutar lagu dengan BPM yang pas (sekitar 120-140+ BPM) saat intensitas tinggi, seperti lari atau latihan HIIT, dapat meningkatkan efisiensi energi dan bahkan menipu otak, membuat kita merasa sesi latihan terasa 10% lebih ringan, sehingga membantu ber olahraga lebih lama.
sumber gambar: Ivan Smakov via pexels
Selain sinkronisasi fisik, musik juga bekerja pada kimia otak. Saat mendengarkan lagu yang disukai, otak melepaskan Dopamin, zat kimia "rasa senang" yang juga berfungsi sebagai motivasi. Pelepasan Dopamin ini membantu kita mendorong diri melewati ambang batas rasa sakit dan rasa lelah, yang sangat berguna saat melakukan workout di rumah tanpa pengawasan trainer.
Lalu, bagaimana cara menyusun playlist yang efektif? Jangan hanya memasukkan lagu hits terbaru. Strukturkan playlist berdasarkan fase workout:
-
Pemanasan: Tempo sedang (100–120 BPM) untuk menaikkan detak jantung secara bertahap.
-
Inti Latihan: Tempo cepat (125–140+ BPM) untuk mencapai performa puncak. Ini adalah saat earphone bluetooth bekerja paling keras.
-
Pendinginan: Tempo lambat dan menenangkan (di bawah 100 BPM) untuk menurunkan detak jantung dan memulai pemulihan.
Dengan memahami dan menerapkan BPM yang tepat, musik yang kita dengarkan bukan hanya sekadar latar belakang, melainkan strategi cerdas untuk memaksimalkan setiap tetes keringat dan mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan. Ini membuktikan bahwa investasi pada earphone yang nyaman dan playlist yang cerdas adalah investasi pada performa olahraga itu sendiri.




