Kabel atau Baterai? Bedah Tuntas Daya Terbaik untuk Mini Shaver di Perjalanan!

sumber gambar: Bulat369 via pexels
Halo para traveller dan digital nomad! Saat menyiapkan tas, setiap inci dan gram sangat berharga, termasuk urusan grooming. Memilih alat cukur portable yang tepat bukan hanya soal ketajaman pisau, tapi juga sumber dayanya. Duel utama ada pada alat cukur elektrik bertenaga baterai AA (sekali pakai) dan mini shaver dengan USB charging. Mana yang lebih cocok jadi teman setiamu?
Pertama, mari kita lihat tim Baterai AA. Keunggulan utamanya adalah universalitas dan ketersediaan. Hilang daya di pelosok desa? Hampir semua warung atau minimarket pasti menjual baterai AA. Cukup ganti, dan shaver siap digunakan lagi. Ini adalah solusi anti-ribet yang tak perlu pusing memikirkan kabel atau tegangan listrik. Namun, kekurangannya adalah biaya jangka panjang dan performa yang cenderung menurun saat daya baterai menipis. Bagi yang mencari alat cukur jenggot ekonomis dan cepat tanggap, opsi ini worth it.
Di sisi lain, tim USB Charging menawarkan efisiensi modern. Mayoritas alat cukur mini saat ini sudah menggunakan USB Type-C atau Micro-USB. Ini berarti kita bisa mengisi daya alat cukur bersamaan dengan smartphone atau power bank. Cukup bawa satu kabel, urusan daya beres. Alat cukur elektrik jenis ini umumnya menggunakan baterai Lithium-Ion yang menjaga performa cukur tetap stabil hingga daya habis. Masalahnya? Kalau kabel charger hilang atau lupa bawa, bisa jadi bencana. Selain itu, mini shaver dengan baterai tanam terkadang sensitif dengan perubahan tegangan listrik antar negara.
Jadi, untuk alat cukur jenggot portable yang praktis dan tak mau bergantung pada port listrik, baterai AA adalah pilihan backup yang solid. Tapi, jika kita mencari alat cukur yang lebih ramah lingkungan, performa stabil, dan tidak masalah membawa power bank, USB charging adalah masa depan grooming travel. Pilih sesuai prioritas travelling kawan!


