Tips Praktis Menggunakan Flash Eksternal untuk Foto Lebih Profesional

sumber gambar: Muhammad Imron Khudlori via iStock
Coba bayangkan, seringkali saat memotret di ruangan gelap atau saat senja, hasil foto malah jadi blur atau terlalu terang di bagian subjeknya. Kenapa bisa begitu? Karena flash internal kamera menembak cahaya lurus ke depan, membuat subjek terlihat "rata" dan menciptakan bayangan keras yang tidak menarik. Masalah ini bisa diatasi dengan satu alat ajaib: flash eksternal kamera.
Flash kamera eksternal itu ibarat punya studio mini yang bisa dibawa ke mana saja. Fungsinya tidak hanya untuk menerangi tempat gelap, tapi justru untuk mengontrol cahaya. Salah satu teknik paling dasar dan paling efektif untuk pemula adalah bounce flash.
Caranya mudah. Pasang flash eksternal di hot shoe kamera. Jangan arahkan kepala flash langsung ke subjek, tapi arahkan ke langit-langit atau dinding yang berwarna putih. Saat flash menyala, cahayanya akan memantul, lalu menyebar merata ke seluruh ruangan sebelum mengenai subjek. Hasilnya, pencahayaan jadi lebih lembut, bayangan hilang, dan foto jadi terlihat lebih alami dan profesional.
sumber gambar: emiphoto via iStock
Teknik ini juga ampuh untuk penggunaan flash eksternal saat siang hari (dikenal sebagai fill flash). Misalnya, saat memotret teman di bawah terik matahari, wajahnya bisa jadi gelap karena bayangan. Cukup nyalakan flash eksternal dengan mode TTL (Through The Lens)—kamera akan otomatis mengatur kekuatan cahaya—lalu biarkan flash mengisi bayangan di wajah. Otomatis, wajah subjek jadi lebih cerah tanpa kehilangan detail.
Kesimpulannya, flash eksternal adalah alat yang sangat berguna. Dengan sedikit latihan, bisa menciptakan foto-foto yang sebelumnya dianggap mustahil. Tidak perlu takut dengan camera flash light yang keras. Cukup putar kepala flashnya, pantulkan cahayanya, dan lihat sendiri perbedaannya.


