Sebelum Beli Lampu Bohlam LED, Pahami Dulu Pengertian Watt dan Lumen Biar Gak Salah Pilih!

Sumber gambar utama: lovelyday12 via iStock
Pernah nggak sih kamu bingung waktu mau beli lampu bohlam LED di toko atau marketplace? Biasanya di kemasannya ada tulisan “10 Watt”, “800 Lumen”, dan istilah lainnya yang bikin pusing. Banyak orang masih mengira semakin besar watt, semakin terang lampunya. Padahal, itu belum tentu benar, lho!
Kalau kamu ingin punya pencahayaan yang efisien, terang tapi hemat listrik, penting banget buat memahami perbedaan antara watt dan lumen sebelum beli lampu LED. Dengan begitu, kamu nggak cuma bisa hemat energi, tapi juga bisa memilih lampu yang sesuai kebutuhan ruanganmu.
Apa Itu Watt? Jangan Salah Kaprah!
Watt sebenarnya bukan ukuran keterangan cahaya, tapi ukuran daya listrik yang digunakan oleh lampu. Semakin tinggi watt, berarti semakin banyak energi listrik yang dikonsumsi lampu tersebut.
Nah, di era lampu LED, watt nggak lagi jadi patokan utama untuk menentukan seberapa terang sebuah lampu. Misalnya, lampu bohlam LED 10 watt bisa menghasilkan cahaya yang sama terang dengan lampu pijar 60 watt. Jadi, kalau kamu masih berpatokan pada watt tinggi berarti lebih terang, itu tandanya kamu masih terjebak pada pola pikir zaman dulu!
Kenalan dengan Lumen, Ukuran Terang yang Sebenarnya
Sumber gambar: DKsamco via iStock
Kalau watt menunjukkan seberapa besar daya listrik yang dipakai, maka lumen adalah ukuran seberapa terang cahaya yang dihasilkan lampu. Semakin tinggi lumen, semakin terang cahayanya. Ini artinya, lumen adalah angka yang seharusnya kamu perhatikan saat memilih lampu bohlam LED.
Contohnya, lampu LED 10 watt bisa menghasilkan sekitar 800 lumen, sedangkan lampu LED 15 watt bisa mencapai 1200 lumen. Jadi, kalau kamu ingin menerangi ruang tamu yang luas, pilih lampu dengan lumen tinggi. Tapi kalau cuma buat kamar tidur yang nyaman dan lembut, cukup pilih lampu dengan lumen rendah.
Perbandingan Watt dan Lumen: Mana yang Harus Jadi Patokan?
Bisa dibilang, watt dan lumen itu saling berkaitan tapi punya fungsi berbeda. Watt menentukan seberapa banyak energi yang digunakan, sedangkan lumen menentukan seberapa terang hasilnya. Jadi, saat kamu memilih lampu, fokuslah pada lumen, bukan watt.
Sebagai contoh, kalau kamu melihat dua lampu berbeda dengan keterangan:
-
Lampu A: 10 watt, 800 lumen
-
Lampu B: 10 watt, 600 lumen
Keduanya memakai energi yang sama, tapi lampu A lebih terang. Artinya, lampu A lebih efisien karena menghasilkan cahaya lebih banyak dengan daya yang sama.
Tips Memilih Lampu Bohlam LED yang Tepat
Sumber gambar utama: BlackJack3D via iStock
-
Perhatikan watt dan juga lumen. Watt menunjukkan konsumsi daya listrik, sementara lumen menunjukkan tingkat keterangan. Pilih kombinasi watt dan lumen yang sesuai dengan kebutuhan ruanganmu agar efisien dan terang pas.
-
Pilih warna cahaya sesuai kebutuhan. Ada warna putih terang (cool white) untuk ruang kerja, dan putih kekuningan (warm white) untuk suasana hangat dan nyaman.
-
Cek efisiensi energi. Pilih lampu dengan label hemat energi agar tagihan listrik tetap bersahabat.
-
Pertimbangkan merek terpercaya. Lampu LED dari merek berkualitas biasanya lebih awet, punya garansi, dan hasil cahayanya lebih stabil.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kamu bisa dapetin lampu yang hemat energi, terang, dan sesuai kebutuhan ruangan tanpa harus buang-buang uang.
Sekarang kamu sudah paham kan, kalau memilih lampu bohlam LED itu nggak bisa asal lihat watt aja. Pastikan kamu juga memperhatikan lumen agar pencahayaan di rumahmu pas dan efisien.
Biar makin gampang, kamu bisa langsung cari dan bandingkan berbagai pilihan lampu LED dari berbagai e-commerce di KuyBeli. Melalui satu aplikasi, kamu bisa lihat harga, promo, dan penawaran terbaik tanpa ribet pindah-pindah aplikasi. Yuk, jadi pembeli cerdas dan temukan lampu LED terbaik buat rumahmu sekarang juga!



