Smartwatch AMOLED 300 Ribuan? Ini Bukti Nyata Smartwatch itel

sumber gambar: Techdaily via Google
Pasar smartwatch sedang ramai, tapi belakangan ini, ada satu merek yang sukses bikin geger: itel.
Kenapa geger? Karena di saat merek lain menjual jam pintar di atas setengah juta, itel berani hadir dengan produk berfitur lengkap di kisaran harga Rp200.000 hingga Rp300.000 saja. Ini bukan cuma murah, ini adalah harga yang membuat semua orang bertanya: Bagaimana caranya?
Mengenal Filosofi "Harga Pengganggu" ala itel
itel adalah bagian dari raksasa teknologi Transsion Holdings, yang juga menaungi Infinix dan Tecno. DNA perusahaan ini memang satu: menawarkan value maksimal dengan harga yang benar-benar minimal.
Dalam dunia smartwatch, ini bukan sulap, ini strategi efisiensi tingkat tinggi:
-
Fokus pada Esensi: itel memotong biaya untuk fitur-fitur "mewah" yang jarang dipakai, seperti GPS mandiri yang mahal, dan fokus pada inti: layar bagus, baterai awet, dan sensor kesehatan dasar.
-
Volume Penjualan: Keuntungan diambil dari volume penjualan yang besar, bukan dari margin per unit. Semakin banyak terjual, semakin efisien biaya produksi.
-
Kualitas "Terlihat Mahal": Desain menjadi kunci. Tengok saja seri itel ISW-O43 Max yang sudah membawa layar AMOLED dan bodi metal. Secara tampilan, sulit membedakannya dengan jam yang harganya dua kali lipat lebih mahal.
Keunggulan di Harga yang Tidak Masuk Akal
sumber gambar: itel Indonesia Official Instagram (@itelindonesia)
Ambil contoh model terlaris mereka, itel ISW-O43 Max dan itel ISW-O11 Native Storm. Apa yang didapat pembaca di harga Rp200.000-an?
Fitur Kunci | itel ISW-O43 Max (Premium Entry) | itel ISW-O11 (Standard Entry) |
Layar | 1.43" AMOLED (Tajam & Cerah) | 1.83" IPS (Luas) |
Panggilan | Bluetooth Calling (Terima/Tolak Telepon) | Bluetooth Calling |
Ketahanan Air | IP68 | IP68 / 5ATM |
Mode Olahraga | 100+ Mode | 100+ Mode |
Fitur Lain | Rotating Crown, Always On Display (AOD) | Monitor SpO₂, Notifikasi Cerdas |
Fitur seperti Bluetooth Calling dan layar AMOLED dulunya hanya milik jam pintar kelas menengah. itel membawanya ke pasar entry-level, membuat merek lain harus berpikir keras.
Sisi Lain yang Perlu Diketahui
Tentu, harga yang murah datang dengan kompromi. Calon pembeli perlu realistis:
-
Akurasi Sensor: Sensor detak jantung dan SpO₂ cukup baik untuk tracking harian, tetapi akurasinya mungkin tidak bisa dibandingkan dengan smartwatch premium atau alat medis profesional.
-
Aplikasi Pendamping: Aplikasi (Cofit atau iPulse) cenderung sederhana dan fungsional, tanpa fitur analisis data yang terlalu mendalam.
Kesimpulan:
itel sukses mendefinisikan ulang smartwatch entry-level. Jam tangan pintar ini ditujukan bagi siapa pun yang ingin memulai gaya hidup digital yang sehat dan terhubung, tanpa perlu khawatir soal bujet. Ingin coba pengalaman jam mahal dengan modal minimal? Jawaban itel sudah jelas.



