Awas! 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kipas Angin Cepat Rusak

Sumber gambar utama: EyeEm Mobile GmbH via iStock
Kipas angin menjadi salah satu perangkat elektronik yang paling sering digunakan, terutama di iklim tropis seperti Indonesia. Udara panas membuat kipas angin jadi penyelamat di berbagai situasi, baik di rumah, kantor, maupun tempat usaha.
Namun tanpa disadari, banyak orang justru memiliki kebiasaan yang membuat kipas cepat rusak. Padahal, dengan perawatan yang tepat, alat ini bisa bertahan bertahun-tahun. Yuk, cari tahu apa saja kebiasaan yang diam-diam memperpendek umur kipas angin kamu!
1. Jarang Membersihkan Kipas Angin
Debu adalah musuh utama kipas angin. Saat debu menumpuk di baling-baling dan bagian motor, kinerja kipas jadi berat dan putarannya melambat. Jika dibiarkan, motor bisa cepat panas dan akhirnya rusak. Membersihkan kipas angin secara rutin setidaknya dua minggu sekali bisa mencegah hal ini terjadi.
Selain itu, debu yang beterbangan saat kipas beroperasi juga dapat menyebabkan udara di dalam ruangan terasa kotor dan berdebu. Jadi, selain memperpanjang umur kipas, kamu juga menjaga kualitas udara tetap bersih dan sehat.
2. Salah Menempatkan Kipas Angin Berdiri
Sumber gambar: onurdongel via iStock
Kipas angin berdiri sering kali diletakkan di pojok ruangan atau terlalu dekat dengan dinding. Padahal, posisi seperti itu justru menghambat sirkulasi udara dan membuat motor kipas bekerja lebih keras. Akibatnya, komponen di dalamnya cepat panas dan rentan rusak.
Sebaiknya, letakkan kipas angin berdiri di tempat yang memiliki ruang cukup untuk udara mengalir bebas. Pastikan juga tidak terkena paparan langsung dari sinar matahari atau sumber panas lain, seperti kompor atau oven. Dengan begitu, kipas bisa bekerja lebih optimal dan tahan lama.
3. Mengabaikan Keseimbangan Kipas Angin Meja
Kipas angin meja sering digunakan di kamar tidur atau ruang kerja karena bentuknya yang praktis. Namun, kebiasaan menaruhnya di permukaan yang tidak rata atau terlalu miring dapat membuat kipas bergetar berlebihan saat beroperasi. Getaran ini bisa menyebabkan kerusakan pada dinamo dan baling-baling dalam jangka panjang.
Selain itu, jangan menyalakan kipas pada kecepatan tertinggi secara terus-menerus. Beri waktu kipas untuk beristirahat agar motornya tidak cepat panas. Merawat keseimbangan dan penggunaan kipas angin meja dengan bijak akan membuatnya lebih awet.
4. Tidak Memerhatikan Kabel dan Stopkontak
Sumber gambar utama: Photoblaz via iStock
Kabel yang tertekuk, tertarik, atau terlilit bisa menjadi penyebab utama kipas angin cepat rusak. Banyak orang tidak sadar bahwa arus listrik yang tidak stabil atau sambungan longgar dapat merusak motor kipas secara perlahan. Pastikan kamu menggunakan stopkontak yang masih bagus dan hindari penggunaan colokan ganda yang berlebihan.
Periksa kondisi kabel kipas secara berkala. Jika terlihat ada bagian yang terkelupas, segera ganti atau perbaiki sebelum digunakan lagi. Langkah sederhana ini bisa mencegah kerusakan yang lebih serius.
5. Mengabaikan Perawatan Kipas Angin Dinding
Kipas angin dinding biasanya digunakan untuk ruangan besar atau tempat yang membutuhkan sirkulasi udara luas. Sayangnya, karena posisinya yang tinggi, banyak orang malas membersihkannya. Padahal, debu yang menumpuk bisa mengganggu rotasi kipas dan menyebabkan suara bising saat beroperasi.
Selain membersihkan baling-baling, kamu juga perlu memeriksa baut dan sekrup penyangga agar tetap kuat dan aman. Jangan lupa untuk memastikan bagian motor tidak tertutup kotoran atau karat. Perawatan kecil ini bisa membuat kipas dinding bekerja maksimal tanpa gangguan.
Merawat kipas angin tidak sulit, tapi sering kali diabaikan karena dianggap sepele. Padahal, kebiasaan kecil seperti membersihkan secara rutin, menempatkan kipas di posisi yang tepat, serta menjaga kondisi kabel dapat memperpanjang umur alat ini secara signifikan.
Kalau kamu sedang mencari kipas baru, baik itu kipas angin berdiri, meja, atau dinding, kamu bisa temukan semuanya di KuyBeli!




