Ngecas Sampai 100% Bikin Rusak? Cek Fakta Kesehatan Baterai

sumber gambar: Amanz via Unsplash

Pernah merasa masa pakai baterai ponsel makin hari makin turun? Rasanya baru sebentar dicas, eh sudah harus cari colokan lagi. Wajar kalau kita panik, apalagi ponsel zaman sekarang harganya tidak main-main.

Kabar baiknya, penurunan kesehatan baterai itu alami. Namanya juga barang elektronik, pasti ada masa pakainya. Tapi, banyak dari kita tanpa sadar mempercepat proses penuaan ini hanya karena termakan mitos atau kebiasaan sepele saat charging.

Mari kita luruskan dengan santai, tiga hal krusial yang perlu diperhatikan agar baterai Lithium-ion di ponsel tetap 'sehat' dan tahan lama.

Kunci 1: Jangan Terlalu Penuh, Jangan Terlalu Kosong

Prinsip ini adalah yang paling sering dilanggar. Baterai modern (Li-ion) sejatinya tidak suka berada di kondisi ekstrem.

Fakta: Mengisi daya sampai 100% dan membiarkannya di sana dalam waktu lama memberi tekanan tinggi pada sel baterai. Sebaliknya, membiarkan daya habis hingga 0% dan ponsel mati juga bisa merusak.

Solusi Santai: Coba jaga persentase baterai di rentang 20% hingga 80%. Kalau sudah menyentuh 80%, cabut saja. Tidak perlu panik mengejar angka sempurna 100%. Ponsel kita sudah pintar, kok. Ia punya sistem yang akan menghentikan aliran listrik saat penuh, tapi tetap saja membiarkan charger terpasang semalaman secara rutin akan meningkatkan stres panas.

Kunci 2: Panas Adalah Musuh Bebuyutan

Suhu tinggi adalah faktor nomor satu yang mempercepat degradasi baterai, jauh lebih parah daripada fast charging itu sendiri.

Fakta: Panas ekstrem—di atas 35∘C—mempercepat reaksi kimia di dalam baterai, membuat kapasitasnya cepat berkurang. Ini terjadi saat kita ngecas sambil main game berat, atau ngecas di bawah terik matahari.

Solusi Santai:

1. Copot Casing: Saat mengisi daya, terutama dengan fast charging, lepas dulu casing tebal ponsel. Ini membantu pelepasan panas.

2. Tempat Teduh: Hindari ngecas di tempat panas (misalnya di atas selimut, jok mobil yang terpapar matahari, atau dekat kompor).

3. Fast Charging Aman: Teknologi fast charging pada ponsel bermerek sudah dilengkapi sistem pendingin dan manajemen daya canggih. Ia akan melambat secara otomatis saat suhu naik. Jadi, fast charging itu aman, asal suhunya terkontrol.

Kunci 3: Pilih Charger dan Kabel yang Tepat

sumber gambar: Lukas via pexels

Ini bukan soal harga, tapi soal kualitas dan kompatibilitas.

Fakta: Charger dan kabel yang tidak bersertifikasi atau murahan sering kali tidak memiliki fitur keamanan yang stabil. Output daya yang tidak konsisten bisa menyebabkan panas berlebih dan merusak port pengisian ponsel.

Solusi Santai: Selalu gunakan charger bawaan atau carilah charger pihak ketiga yang sudah memiliki sertifikasi resmi (seperti SNI, CE, atau dukungan protokol USB Power Delivery/USB-PD). Ini menjamin adanya "komunikasi" yang baik antara charger dan ponsel, sehingga daya yang dialirkan sesuai dan aman.

Dengan menerapkan tiga kunci ini, kita tidak hanya memperpanjang umur baterai, tapi juga bisa menikmati manfaat fast charging tanpa rasa khawatir. Merawat baterai itu mudah dan santai, kuncinya hanya perlu sedikit perhatian pada kebiasaan ngecas sehari-hari.

Anker Zolo GaN 20W 30W Wall Charger Adaptor Kabel for iPhone 17 16 15 14 13 Samsung Ice-Cooled PD USB Type C Lightning MFi Fast Charging

-77%

Rp

89.000

Rp399.000

ACOME Charger AC14 Single Port USB Fast Charging 2A Original + Acome Data Cable (Seri AD) Micro USB Type C Lightning Original Fast Charging 2.4A 100cm - Garansi Resmi 1 Tahun

-70%

Rp

29.900

Rp100.000

ZACRO Gembok Cakram Alarm Disc Lock Kunci Alarm Gembok Motor Anti Maling

-37%

Rp

125.000

Rp199.000