Pasang Video Doorbell Sendiri? Ini 3 Kunci Anti Gagalnya!

sumber gambar: Waldemar Brandt via unsplash
Memasang video doorbell modern ternyata tidak serumit yang dibayangkan. Kebanyakan model nirkabel (wireless) sudah didesain untuk instalasi mandiri (Do-It-Yourself / DIY). Kunci utamanya bukan soal bor-membeli bor, tapi memastikan perangkat dipasang di posisi yang paling efektif.
Ada tiga hal yang wajib dipastikan sebelum menempel atau menyekrup doorbell baru ke dinding. Tiga faktor ini yang akan menentukan apakah bel pintu kita bisa melindungi rumah dengan optimal.
1. Ketinggian Ideal: Jangan Terlalu Tinggi!
Kesalahan paling umum adalah memasang video doorbell setinggi bel pintu lama. Padahal, kamera bel pintu modern punya sudut pandang lebar, terutama ke bawah.
-
Rekomendasi: Pasang kamera setinggi 1,2 meter hingga 1,4 meter (sekitar 48 inci) dari permukaan lantai. Ini adalah ketinggian ideal sebatas dada atau bahu orang dewasa rata-rata.
-
Kenapa Penting? Ketinggian ini memastikan kamera menangkap wajah tamu secara penuh, bukan hanya bagian atas kepala mereka. Plus, ini krusial agar paket yang diletakkan di teras (di lantai) ikut terekam.
2. Hindari Blind Spot: Manfaatkan Wedge Kit
Walaupun punya sudut pandang 160°, kadang posisi pintu masuk rumah berada di ceruk atau sudut. Jika doorbell dipasang rata di dinding samping pintu, sebagian besar rekaman hanya akan menunjukkan dinding bata di dekatnya. Inilah yang disebut blind spot.
-
Solusi: Hampir semua video doorbell modern menyediakan Wedge Kit atau Angle Mount (plat miring). Gunakan plat ini untuk memiringkan kamera beberapa derajat ke arah tengah jalur masuk atau jalan setapak.
-
Trik Cek Sudut: Sebelum dipasang permanen, live view dulu dari aplikasi smartphone. Minta seseorang berjalan dari ujung teras sampai ke depan pintu. Cek apakah ada momen (misalnya saat mengambil paket) yang terlewat dari rekaman.
sumber gambar: James Yarema via unsplash
3. Koneksi Nirkabel (Baterai) vs. Berkabel
Keputusan ini sangat memengaruhi proses instalasi.
-
Nirkabel (Baterai): Paling mudah dipasang karena hanya butuh sekrup atau perekat. Tidak perlu menyentuh kabel listrik. Kelemahannya: baterai perlu diisi ulang berkala. Pastikan perangkat dipasang di lokasi dengan sinyal Wi-Fi 2.4 GHz yang kuat.
-
Berkabel: Pemasangan lebih rumit karena harus menyambungkan ke kabel bel pintu yang sudah ada (biasanya 16-24V). Kelebihannya: daya berkelanjutan, tidak perlu mengisi daya. Jika merasa ragu dengan kabel listrik, lebih baik cari bantuan profesional.
Intinya, video doorbell baru kita baru bisa bekerja maksimal jika penempatannya tepat. Luangkan waktu 15 menit ekstra untuk menguji ketinggian dan sudut sebelum memasangnya secara permanen. Keamanan rumah dimulai dari pandangan yang jelas!


