Membedah Keajaiban Rekayasa, Bagaimana iPad Pro M4 Menjadi Perangkat Apple Tertipis Sepanjang Masa

sumber gambar: ibox.co.id
Peluncuran iPad Pro dengan chip M4 bukan hanya tentang peningkatan performa, tetapi juga tentang rekayasa desain yang memecahkan rekor. Dengan ketebalan hanya 5,1 mm untuk model 13 inci, iPad Pro generasi terbaru ini secara resmi menjadi produk Apple tertipis yang pernah ada, bahkan lebih ramping daripada iPod Nano generasi ke-7. Capaian ini menandai babak baru dalam evolusi perangkat mobile profesional.
Perbandingan yang Mencengangkan
Untuk memahami sejauh mana rekayasa ini, perlu melihat perbandingan dengan pendahulunya:
Model iPad Pro | Ketebalan | Pengurangan Ketebalan dari M2 |
13 inci (M4) | 5,1 mm | 1,3 mm (dari 6,4 mm) |
11 inci (M4) | 5,3 mm | 0,6 mm (dari 5,9 mm) |
Ketipisan model 13 inci yang mencapai 5,1 mm menghilangkan hingga lebih dari 100 gram bobotnya dibandingkan generasi M2. Transformasi dimensi ini mengubah iPad Pro dari tablet yang sangat bertenaga menjadi perangkat yang benar-benar ultraportable dan nyaman digenggam dalam waktu lama, bahkan saat bekerja.
Duo Teknologi di Balik Desain Ramping
Keberhasilan Apple mencapai ketipisan ekstrem ini tidak lepas dari sinergi dua inovasi teknologi inti:
1. Layar Ultra Retina XDR (OLED Tandem)
sumber gambar: eraspace.com
Layar adalah komponen paling signifikan yang memengaruhi ketebalan. Generasi iPad Pro sebelumnya menggunakan teknologi Mini-LED, yang membutuhkan lapisan peredup (local dimming zones) yang lumayan tebal.
Pada iPad Pro M4, Apple beralih ke teknologi OLED Tandem. Teknologi ini menggunakan dua panel OLED yang digabungkan, menghasilkan kecerahan yang jauh lebih tinggi (hingga 1.600 nits untuk HDR) dan kontras sempurna (true black), sambil menghilangkan kebutuhan akan lapisan peredup yang tebal. Kombinasi ini memungkinkan layar memiliki kualitas visual terbaik sekaligus menjadi lebih tipis dari pendahulunya.
2. Chip Apple M4 yang Super Efisien
sumber gambar: 9to5google.com
Chip M4, yang dibangun di atas teknologi 3-nanometer generasi kedua, berperan krusial dalam efisiensi termal dan daya. Meskipun performanya meningkat tajam—termasuk Neural Engine tercepat—chip M4 mampu memberikan kinerja yang setara dengan chip M2 namun hanya dengan menggunakan setengah daya.
Efisiensi daya yang superior ini secara langsung berkontribusi pada desain yang lebih ramping karena:
-
Pengurangan Kebutuhan Baterai: Energi yang lebih efisien berarti perangkat tidak memerlukan baterai sebesar generasi sebelumnya untuk mempertahankan daya tahan seharian.
-
Manajemen Termal yang Lebih Baik: Panas yang dihasilkan lebih sedikit, sehingga memungkinkan sasis aluminium yang tipis dapat berfungsi efektif sebagai pendingin tanpa memerlukan ruang ekstra.
Dampak pada Ekosistem dan Produktivitas
Ketipisan iPad Pro M4 memengaruhi bagaimana perangkat ini berinteraksi dengan aksesorisnya. Magic Keyboard yang baru, misalnya, turut didesain ulang agar lebih tipis dan ringan, serta menambahkan function row yang sangat diminta oleh pengguna profesional.
Perangkat ini bukan sekadar tablet tipis, tetapi sebuah pernyataan rekayasa. Apple telah berhasil meningkatkan performa komputasi secara masif (dari M2 langsung ke M4) sekaligus mengurangi dimensi perangkat secara signifikan. Hasilnya adalah platform yang benar-benar mendefinisikan ulang batas antara tablet dan laptop, menawarkan portabilitas tanpa kompromi performa.
Meskipun pertanyaan tentang daya tahan fisik (bending) dalam bodi setipis ini tetap menjadi topik perbincangan, desain iPad Pro M4 jelas menunjukkan ambisi Apple untuk terus mendorong batasan material dan rekayasa mikroelektronik.



