Butuh Kekuatan Ekstrem? Kenapa Fotografer Profesional Pilih Power Pack?

sumber gambar: kevinjeon00 via iStock
Memilih lampu flash studio berarti memilih sistem kerja. Saat melihat-lihat perlengkapan lampu studio profesional, kita akan bertemu dengan dua arsitektur utama: Monolight dan Power Pack System. Kedua sistem strobe light ini memiliki filosofi desain dan kekuatan yang berbeda, dan ini akan sangat memengaruhi alur kerja di foto studio kita.
Monolight adalah sistem yang paling populer dan disukai banyak fotografer saat ini. Sesuai namanya, ini adalah unit tunggal (mono berarti satu) di mana kepala flash, sirkuit, dan kontrol terintegrasi dalam satu wadah. Keunggulannya adalah kepraktisan: mudah dibawa (portable), setup-nya cepat, dan harganya relatif lebih terjangkau. Karena ringkas dan biasanya menggunakan Bowens Mount yang universal, monolight seperti lampu foto studio yang mandiri. Tren terbaru bahkan menyertakan baterai di dalamnya, menjadikannya pilihan ideal untuk shooting di lokasi outdoor tanpa perlu kabel listrik AC.
sumber gambar: ilyarexi via iStock
Di sisi lain, ada Power Pack and Head System. Sistem ini memisahkan sumber daya (kotak pack yang berat) dari kepala flash (head). Kekuatan utama sistem ini terletak pada kecepatan dan daya tahan. Power pack mampu menghasilkan daya yang luar biasa besar dan, yang terpenting, memiliki waktu recycling yang super cepat. Sistem ini sangat cocok untuk studio besar yang sering melakukan fashion shoot atau fotografi aksi beruntun, di mana kita tidak boleh melewatkan satu momen pun. Meskipun lebih mahal dan kurang mobile, sistem ini menawarkan kinerja puncak yang tak tertandingi di dunia flash light.
Memilih antara keduanya tergantung kebutuhan: jika kita mencari fleksibilitas, mobilitas, dan kemudahan penggunaan di studio kecil atau luar ruangan, monolight adalah pilihan jitu. Jika kita memprioritaskan kekuatan ekstrem dan kecepatan tembak terus-menerus untuk proyek komersial skala besar, maka power pack adalah investasi yang tepat.



