Sony ZV-1 Mark II vs ZV-E10, Siapa Raja Vlogging Sebenarnya?

sumber gambar: versus.com
Dunia vlogging terus berkembang, dan Sony telah memantapkan diri sebagai raja kamera untuk para konten kreator. Dua model andalan yang sering menjadi perdebatan adalah Sony ZV-1 Mark II dan Sony ZV-E10. Keduanya menawarkan fitur ramah vlogger yang canggih, tetapi hadir dengan filosofi desain yang berbeda.
Perbandingan Spesifikasi Kunci: Inti Perbedaan
sumber gambar: cameradecision.com
Fitur | Sony ZV-1 Mark II | Sony ZV-E10 |
Tipe Kamera | Large Sensor Compact (Lensa Tetap) | Mirrorless ILC (Lensa Tukar) |
Sensor | 1.0-inch Stacked CMOS (20.1MP) | APS-C CMOS (24.2MP) |
Lensa | 18-50mm f/1.8-4.0 (Built-in Zoom) | Sony E-mount (Lensa Tukar) |
Audio | 3-Capsule Mic + Mic-in | 3-Capsule Mic + Mic-in & Headphone-out |
Fitur Unik Tambahan | Built-in ND Filter, Cinematic Vlog Setting | Headphone Jack, Daya Tahan Baterai Lebih Baik |
Portabilitas (Bobot) | Sangat Ringkas (Sekitar 292g) | Lebih Besar/Berat (343g body only) |
Tujuan Utama | Vlogging Handheld yang Ultra-Ringkas | Vlogging dengan Kualitas Gambar & Fleksibilitas Tinggi |
Ronde 1: Kualitas Gambar dan Fleksibilitas Lensa (The Sensor Battle)
Perbedaan paling mendasar dan krusial ada di sini: sensor dan lensa.
Sony ZV-E10: Raja Fleksibilitas
sumber gambar: Sony Indonesia Official Website
ZV-E10 menggunakan sensor APS-C 24.2MP. Sensor yang jauh lebih besar ini (sekitar 3.2x lipat lebih besar dari ZV-1 II) menawarkan kualitas gambar yang lebih unggul, terutama dalam hal Low Light Performance (cahaya rendah) dan kemampuan untuk menghasilkan bokeh (latar belakang blur) yang lebih creamy. Keunggulan utamanya adalah sistem lensa yang dapat diganti (ILC), membuka potensi kreatif tak terbatas dengan berbagai pilihan lensa Sony E-mount.
Sony ZV-1 Mark II: Kekuatan Lensa Wide dan Ringkas
sumber gambar: Sony Indonesia Official Website
ZV-1 Mark II mempertahankan sensor 1.0-inch 20.1MP tetapi membawa upgrade lensa signifikan. Lensa 18-50mm (ekuivalen) barunya jauh lebih lebar dari pendahulunya, menjadikannya ideal untuk vlogging handheld (genggam) dan mengambil gambar kelompok tanpa perlu selfie stick yang terlalu panjang. Karena lensanya terintegrasi, ZV-1 II unggul dalam konsistensi dan portabilitas.
Kesimpulan Ronde 1: ZV-E10 menang dalam kualitas gambar mentah, low light, dan bokeh. ZV-1 Mark II unggul untuk vlogging handheld yang ultra-wide dalam bodi yang ringkas.
Ronde 2: Portabilitas dan Fitur Produksi (The Creator Tools)
sumber gambar: cameradecision.com
Fitur | Sony ZV-1 Mark II | Sony ZV-E10 |
Ringkas/Saku | Sangat Ya, kamera saku sejati. | Tidak, membutuhkan tas kecil. |
Monitoring Audio | Mic-in saja. | Mic-in dan Headphone-out. |
Fitur Cinematic | Ada (Cinematic Vlog Setting). | Tidak ada fitur Cinematic khusus. |
ND Filter | Built-in (sangat praktis di luar ruangan). | Tidak ada (perlu filter eksternal). |
Daya Tahan Baterai | Lebih pendek (baterai NP-BX1 kecil). | Lebih lama (baterai NP-FW50 besar). |
Komentar Tambahan: ZV-1 Mark II mendominasi pada kemudahan penggunaan dan fitur hardware seperti ND Filter bawaan, yang sangat penting saat merekam di luar ruangan. Namun, ZV-E10 mengalahkan ZV-1 II di bagian produksi yang lebih serius karena adanya Headphone Jack, yang memungkinkanmu memastikan audio terekam dengan sempurna.
Kesimpulan Akhir: Pilih Sesuai Gaya Vlogging Kamu
Gaya Vlogging | Pilihan Kamera Terbaik | Alasan Utama |
Travel & Harian | Sony ZV-1 Mark II | Portabilitas maksimum, lensa wide yang bagus untuk selfie, dan Built-in ND Filter untuk kemudahan shooting. |
Sinematik & Profesional | Sony ZV-E10 | Kualitas gambar terbaik dari sensor APS-C, kemampuan mengganti lensa untuk depth of field yang dramatis, dan Headphone Jack untuk kontrol audio. |
Jadi, kamera mana yang akan menjadi sidekick vlogging kamu?



