Kodak Bangkit! Kenapa Kodacolor 100 dan 200 Jadi Rebutan Fotografer?

sumber gambar: Kodak Official Instagram (@kodak)
Pernah lihat anak muda sekarang jinjing kamera analog, hunting foto di kafe atau taman kota? Fenomena ini bukan lagi pemandangan langka. Di tengah dominasi digital yang serba instan, film analog justru kembali digandrungi. Rasanya seperti menemukan kembali kenikmatan dari proses yang lambat dan penuh kejutan. Dan di tengah kebangkitan ini, ada satu nama besar yang kembali bersinar: Kodak.
Sebagai pionir di dunia fotografi, nama Kodak memang identik dengan roll film analog. Sempat meredup, kini mereka kembali dengan kejutan besar: peluncuran Kodacolor 100 dan Kodacolor 200. Dua film berwarna 35mm ini bukan sekadar produk baru, melainkan sebuah pernyataan bahwa Kodak serius mendukung komunitas fotografi analog yang terus tumbuh.
sumber video: Kodak Official Instagram (@kodak)
Film-film ini ibarat jembatan antara masa lalu dan masa kini. Banyak yang memprediksi Kodacolor 200 adalah versi kemasan baru dari film ikonik Kodak ColorPlus 200 yang selama ini jadi andalan. Sementara itu, Kodacolor 100 disebut-sebut sebagai varian baru yang memberikan karakteristik warna natural, dengan grain yang halus, cocok untuk berbagai kebutuhan, dari potret hingga lanskap. Kehadiran Kodacolor 100 ini jadi angin segar, terutama bagi para pengguna yang mencari alternatif film dengan ISO rendah untuk hasil yang super tajam.
sumber gambar: Kodak Official Instagram (@kodak)
Lalu, mengapa kehadiran kedua roll film analog ini begitu penting? Pertama, ini tentang ketersediaan. Selama ini, para pengguna sering kesulitan mencari stok kodak film dengan harga terjangkau. Langkah Kodak menjual langsung Kodacolor 100 dan Kodacolor 200 ke distributor diharapkan bisa menstabilkan harga dan memastikan film lebih mudah ditemukan di pasaran. Ini adalah kabar baik bagi komunitas yang ingin terus berkarya tanpa khawatir kehabisan materi.
Kedua, ini tentang pengalaman. Memotret dengan film analog itu lebih dari sekadar jepret. Ada sensasi menunggu, ketidakpastian hasil, dan kegembiraan saat melihat cetakan atau hasil scan pertama. Dengan Kodacolor 100 dan Kodacolor 200, Kodak seolah mengajak kita merayakan kembali proses yang otentik ini. Film ini menawarkan warna yang kaya dan akurat, membuat setiap bidikan punya "nyawa" dan karakter unik.
sumber gambar: Kodak Official Instagram (@kodak)
Jadi, bagi yang baru ingin coba-coba atau yang sudah lama memotret, Kodak memberikan alasan yang sangat kuat untuk kembali ke analog. Ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan sebuah gaya hidup. Dengan dua film baru ini, Kodak kembali membuktikan posisinya sebagai raja fotografi, memastikan bahwa pesona roll film analog akan terus hidup.
Sambil menunggu rilis roll film baru ini, kalian bisa mencoba beberapa roll film Kodak yang terdahulu dan sudah dicintai oleh para fotografer analog di dunia!
- Kodak Ektar 100
- Kodak Ultramax 400
- Kodak Gold 200
- Kodar Colorplus 200





