Apakah Perlu Izin untuk Menggunakan Drone di Area Terbuka?

sumber gambar: The Lazy Artist Gallery via pexels
Menerbangkan drone masih menjadi hobi populer di kalangan fotografer, traveler, maupun content creator. Hasil foto dan video udara memang memberikan perspektif yang memukau, dari pantai hingga perkotaan, dari sawah hingga perbukitan. Tapi sebelum menyalakan baling-baling dan mulai terbang, penting untuk tahu apakah kita perlu izin untuk menggunakan drone di area terbuka?
Ketentuan Menerbangkan Drone di Area Terbuka
Secara umum, penggunaan drone di Indonesia diatur oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan AirNav Indonesia. Jika kamu menerbangkan drone untuk keperluan hobi (bukan komersial), izin formal tidak selalu wajib, asalkan mematuhi beberapa ketentuan berikut:
-
Jangan terbang di wilayah terbatas, seperti bandara, fasilitas militer, pembangkit listrik, atau area pemerintahan.
-
Batas ketinggian maksimal adalah 120-meter (400 kaki) dari permukaan tanah.
-
Hindari area ramai atau permukiman padat demi keselamatan orang lain.
-
Perhatikan aturan lokal di area wisata atau konservasi, karena beberapa lokasi melarang penerbangan drone tanpa izin khusus.
-
Pastikan drone memiliki fitur keamanan dasar, seperti GPS, return-to-home, dan obstacle sensing.
Jika drone digunakan untuk keperluan komersial atau proyek profesional, kamu wajib mendaftarkan drone serta mengajukan izin penerbangan khusus ke otoritas terkait.
Dengan memahami aturan dasar ini, kamu bisa menikmati hobi fotografi udara dengan aman, bertanggung jawab, dan tetap menghormati privasi serta keselamatan orang lain.
Rekomendasi Drone Ringan untuk Traveling dan Hobi Fotografi
Bagi kamu yang gemar traveling dan ingin mengabadikan momen dari udara, memilih drone yang ringan, ringkas, dan mudah digunakan adalah kunci utama. Berikut dua rekomendasi terbaik yang cocok untuk dibawa ke mana pun:
DJI Neo Ringan dan Praktis untuk Pemula
sumber gambar: Bursa Kamera Profesional
DJI Neo memiliki berat hanya 135 gram, sangat ringan dan mudah dibawa saat traveling. Dilengkapi fitur palm takeoff & landing, QuickShots, serta pelacakan subjek otomatis, drone ini cocok untuk pemula yang ingin hasil video stabil tanpa pengaturan rumit. Kamera 4K Ultra-Stabilized memberikan hasil tajam dan halus, sementara desainnya yang ringkas membuatnya ideal untuk aktivitas outdoor singkat. Meski daya tahan angin dan baterainya terbatas, DJI Neo tetap unggul dalam kemudahan penggunaan dan portabilitas.
DJI Mini 3 Kualitas Profesional dalam Ukuran Mini
sumber gambar: Focus Nusantara
Berat di bawah 249 gram, DJI Mini 3 menawarkan kamera 4K HDR dengan kemampuan True Vertical Shooting untuk hasil foto dan video sinematik. Daya tahan anginnya hingga 38 kph (Level 5) membuatnya stabil di berbagai kondisi cuaca. Dilengkapi Intelligent Features seperti pelacakan otomatis dan waktu terbang panjang hingga 38 menit, drone ini cocok untuk fotografer, videografer, dan content creator yang membutuhkan hasil berkualitas tinggi dalam format ringan dan portabel.
Pilih Sesuai Kebutuhan dan Gaya Terbangmu
Secara umum, DJI Neo dan DJI Mini 3 sama-sama unggul dalam portabilitas dan kemudahan penggunaan, namun ditujukan untuk kebutuhan berbeda. DJI Neo cocok bagi pemula atau traveler kasual yang ingin drone ringan, praktis, dan mudah dikendalikan di mana saja. Berat hanya 135 gram membuatnya sangat portabel, dengan fitur otomatis seperti QuickShots dan palm takeoff yang memudahkan pengambilan gambar cepat. Namun, karena bobotnya ringan, performanya bisa sedikit terbatas saat menghadapi angin atau saat butuh waktu terbang lama. Di sisi lain, DJI Mini 3 lebih ideal untuk pengguna yang menginginkan hasil visual lebih profesional, berkat kamera 4K HDR, stabilitas lebih tinggi, dan daya tahan angin hingga 38 kph. Jadi, jika kamu mencari drone ringan untuk kebutuhan santai, pilih DJI Neo. Tapi jika kamu ingin hasil lebih sinematik dan performa maksimal, DJI Mini 3 adalah pilihan tepat.



