Beda Jauh! Strobe Light vs. Cahaya Kontinu, Mana yang Lebih Untung?

sumber gambar: Alpha En via pexels
Kita sudah memutuskan untuk upgrade perlengkapan di foto studio, tapi muncul pertanyaan klasik: harus pilih flash light atau lampu yang menyala terus-menerus (continuous light)? Kedua jenis lampu studio ini punya peran dan keunggulan yang berbeda, dan memahami perbedaannya adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan.
Lampu flash studio, atau sering disebut strobe light, bekerja dengan cara memberikan kilatan cahaya yang sangat kuat dalam waktu yang sangat singkat. Bayangkan seperti petir di siang hari; cahayanya intens, tetapi cepat menghilang. Kekuatan ini membuat strobe light mampu membekukan gerakan model atau objek. Kita bisa memotret lompatan atau air yang tumpah, dan hasilnya akan tajam beku. Selain itu, flash light punya kekuatan output (daya) yang jauh lebih besar daripada lampu kontinu. Ini krusial jika kita ingin memotret dengan aperture kecil (misalnya f/11) atau harus mengalahkan cahaya matahari saat memotret outdoor (High-Speed Sync).
sumber gambar: Kiwis via iStock
Sebaliknya, continuous light (seperti lampu LED atau Tungsten) menyala terus, memberikan hasil yang kita lihat secara real-time (What You See Is What You Get). Ini adalah keunggulan besar bagi pemula karena mudah memvisualisasikan bayangan dan highlight sebelum menekan shutter.
Namun, dari segi intensitas, lampu flash studio biasanya unggul. Lampu kontinu membutuhkan daya yang besar untuk menyamai kekuatan kilatan flash light, dan daya sebesar itu seringkali menghasilkan panas yang tinggi. Itu sebabnya strobe light tetap menjadi pilihan utama untuk fotografi potret dan komersial, sementara continuous light lebih disukai untuk videografi atau pemotretan produk yang tidak bergerak cepat. Intinya, jika butuh daya maksimal, kecepatan, dan suhu warna yang sangat akurat, investasikan pada lampu foto studio tipe flash.



